Kami termasuk
orang yang nomaden, alias pindah pindah tempat tinggal karena pekerjaan. Jadi
awal mulanya setelah kami menikah, kantor tempat kerja suami saya ada mutasi
karyawaan, termasuk suamiku. Suamiku dimutasi ke daerah Kabupaten OKU (Ogan
Komering Ulu), kota Baturaja. Sebuah daerah kota kabupaten di Sumatera Selatan.
Kami mengontrak rumah yang lokasinya tidak jauh dari kantor suami. Rumah kontrakan
yang tidak begitu luas tetapi nyaman bagi kami, dekat dengan masjid dan pusat
kota. Meski kota yang dibilang di sini adalah kota kabupaten yang tidak begitu
luas dan fasilitas yang jauh beda dengan kota-kota besar. Kami butuh empat jam
untuk menempuh kota besar, ibu kota provinsi. Dengan kondisi jalan yang banyak
berlubang dan jauh membuat kami kadang malas kalau ke kota hanya untuk berlibur
atau mencari tempat-tempat hiburan. Dengan kondisi seperti ini, akhirnya kami mencari aktivitas yang
menyenangkan untuk mengisi weekend. Selain dengerin ceramah, nonton film dll,
kami mencari aktiviats yang bisa bermanfaat.
Awalnya
kami mengisi weekend dengan bertanam. Langkah pertama yang kita lakukan yaitu mengolah tanah depan rumah kami yang
nota bene tanah yang keras dan tandus. Kami cangkul dan memberi pupuk. Tanaman pertama yang kami tanam adalah
cabe. Hasilnya begitu dahsyat, dua pohon bisa menghasilkan banyak cabe. Setelah
itu kami coba terong ungu, wow Masya Allah..hasilnya melimpah..sampe kita
bagi-bagi ke tetangga deket rumah. Karen lahan sudah penuh, akhirnya suami
browsing tentang bertanam dengan lahan yang sempit. Mucullah kata hydroponic, atau urban farming (bercocok tanam di perkotaan).
Setelah dipelajari kita mulai mencoba. Kita beli online perkap hidroponik yang
dikirim dari Jawa. Dengan starter kit kita mulai berhidroponik ria.
Tak terasa
weekend selalu kita habiskan dengan berhidroponik. Setelah bisa bertanam dengan
starter kit, kita mulai dengan membuat perkap sendiri untuk memperluas kebun
hidroponik. Space kosong belakang dan
depan rumah mulai penuh dengan tanaman. Karna
hasil melimpah, kita pernah menjual sawi ke pasar. Meski hasil tidak banyak
tapi kami senang.
Nah
begitulah sejarah kami berhidroponik ria. Memanfaatkan waktu luang dan lahan
yang ada disekitar rumah dengan kegiatan bermanfaat. Bagi yang tidak punya
lahan untuk bertanam, segera pelajari tentang hidroponik. Selain bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan sayur keluarga, bisa bermanfaat juga untuk penghijauan
lingkungan. # KeepGreenOurSurrounding
Tidak ada komentar:
Posting Komentar